Wednesday, April 3, 2013

Saudi Arabia Negeri Petro Dollar


Menurut data dr www.eia.gov, produksi minyak Saudi pada tahun 2012 rata2 sebesar 9,8 juta barel/hari, nomor 2 terbesar di dunia setelah Rusia. Sekedar hitung2an kasar dgn asumsi harga minyak rata2 100 USD/barel, maka pd tahun 2012 Saudi menghasilkan pendapatan sebesar 980 juta USD/hari (8,82 triliun Rupiah, dgn asumsi kurs Rp 9000/USD) hanya dr produksi minyak saja. Produksi minyak ini lebih kurang 10x lipat dr produksi minyak Indonesia. Bayangkan itu hanya sehari, dlm setahun berarti sekitar 3219 triliun Rupiah. Dgn uang segitu cukup utk membayar hutang bangsa Indonesia (sekitar 1975 triliun Rupiah) yg mungkin sampai kpn tdk jelas bisa terlunasi oleh pemerintah Indonesia.

Ada hal menarik mengenai negeri kaya minyak ini, walaupun pendapatan dr minyak bumi tergolong besar, tp tetap saja terjadi pembangunan yg tdk merata dan kesenjangan kehidupan yg tinggi. Selama penulis  setahun tinggal di Saudi, banyak mendengar rumor yg beredar di masyarakat, mengatakan bahwa penyebabnya karena banyak terjadi korupsi, kemudian banyak uang terkuras utk menutupi biaya lifestyle keluarga kerajaan yg hampir ribuan orang dan yg terakhir sangat menarik adalah rumor bahwa minyak yg di ekspor ke AS dijual di bawah harga pasar yg ditentukan sendiri oleh AS karena Saudi secara politik sudah di bawah ketiak mereka, sehingga pd kenyataannya pendapatan dr hasil penjualan minyak lebih kecil dr hitung2an di atas.

Tapi sebaiknya kita harus menerapkan budaya jgn terlalu percaya dgn rumor ataupun gosip, belum tentu rumor itu benar adanya. Untuk itu penulis akan memaparkan fakta2 yg ada.
1.       Berdasarkan data dr EIA, pd tahun 2012 Saudi tercatat mengekspor 7,5 juta barel/hari atau sekitar 76% dr produksi mereka. Dan hanya 1,2 juta barel/hari yg di ekspor ke AS atau sekitar 12% dr total produksi. Jumlah minyak yg diekspor ke AS ternyata tdk terlalu signifikan, kalaupun dijual dgn 1/2 harga pasar, secara logika uang yg hilang tdk terlalu banyak. Jadi rumor ttg penjualan minyak ke AS di bawah harga pasar mengakibatkan menurunnya pendapatan dr hasil minyak tersebut bisa terpatahkan.
2.       Menurut Indeks Persepsi Korupsi (CPI-Corruption Perceptions Index) tahun 2012, Saudi mendptkan nilai 44 dan menduduki peringkat 66 dr total 174 negara. Sebagai perbandingan, Singapura yg dianggap tingkat korupsinya rendah berada di peringkat 5. Sedangkan Indonesia berada di peringkat 118. Jadi berdasarkan Indeks korupsi tersebut, terbukti di Saudi memang terjadi korupsi, tp tentu saja tingkat korupsinya masih lebih rendah dibandingkan korupsi yg terjadi di Indonesia. (sumber: http://cpi.transparency.org/cpi2012/results/ )
3.       Dalam kurun waktu bbrp tahun terakhir banyak diberitakan ttg para koruptor yg ditangkap di Saudi, salah satu yg paling signifikan adalah yg menyangkut banjir di Jeddah tahun 2009 yg pd akhirnya mengakibatkan banyak pejabat pemerintah yg ditangkap. Ini merupakan indikasi bahwa memang banyak terjadi korupsi terutama di pemerintahan. (sumber:http://www.thenational.ae/news/world/middle-east/dozens-of-saudi-officials-held-over-corruption).
4.       Menurut info dr wikipedia, sekitar 2000an anggota keluarga kerajaan Saudi memiliki kekayaan yg wah. (sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Saudi_Royal_Family ). Dari pengamatan penulis selama ini menemukan fakta antara lain: di bbrp kota besar di Saudi, terdpt bandara khusus utk keluarga kerajaan, tentu saja kalau sudah ada bandara khusus, pesawatnya juga khusus, minimal pesawat jet. Hal ini terlihat jelas sekali setiap kita hendak ke bandara, ada sign board khusus yg mengarah ke bandara khusus royal family. Kemudian menyangkut kepala pemeraintah di setiap propinsi, sbg informasi dlm sistem pemerintahan di Saudi, yg memegang kekuasaan atau istilahnya gubernur adalah Prince dr keluarga kerajaan. Di bbrp kota besar yg penulis singgahi menemukan kalau “rumah” Prince di setiap kota termasuk rumah megah, bisa di bilang bagai istana. Kalau pembaca pernah berkeliling di kota2 besar di Saudi, spt Riyadh misalnya, jangan heran melihat mobil2 mewah spt Ferari, Porsche, Bentley, dll berseliweran kayak angkot. Ibarat kata kalau masyarakat lokal sudah spt itu, kebayang dong Princenya naik mobil apa. Sekedar berhitung kasar, kalau jumlah keluarga kerajaan sekitar 2000an orng, dgn lifestyle spt penulis sebutkan di atas, tentu saja jumlah pengeluaran yg di keluarkan pemerintah buat mereka tentu saja sangatlah besar.

Sebagai penutup, kembali ke pertanyaan awal, apakah rumor2 yg beredar di masyarakat Saudi benar adanya? Hanya Allah yg Maha Mengetahui.

Wassalam.

No comments:

Post a Comment