Monday, April 1, 2013

Selayang Pandang Saudi Arabia (Bagian 2)

Ternyata asal muasal sebutan negara Arab Saudi, punya cerita tersendiri. Sebelum kalahiran Nabi Muhammad SAW tahun sekitar 571 M, di negeri arab terdiri dr berbagai keluarga besar/klan. Berkat jasa Rasul, maka klan2 ini dpt bersatu. Namun sepeninggal Rasul tahun 632 M, mulai lagi bibit2 perpecahan diantara klan2 tersebut. (Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Saudi_arabia).
Hingga pd tahun 1902, muncullah seorang pemimpin dr keluarga al Saud yg bernama Abdul-Aziz bin Saud yg berinisiatif menjadi panglima perang melawan kesultanan Ottoman dan menyatukan kembali klan2 yg ada di Arab saat itu. Atas jasanya sebagai panglima perang, semua klan sepakat mengangkat beliau menjadi raja dan menamai kerajaan tersebut dr nama klan al Saud, yg kemudian menjadi Saudi Arabia. Selanjutnya dr keturunan klan al Saud yg menjadi raja2 hingga sampai sekarang.
Melanjutkan pengalaman di bagian 1, masih bercerita masa2 awal di Saudi, suatu ketika sedang libur weekend (di Saudi weekend adalah hari kamis & jum’at), saya sempatkan berkeliling melihat lebih dekat suasana kota Al-Khobar. Kotanya bisa saya katakan jauh dari sebutan kota metropolitan spt Jakarta, saya mengistilahkan kota klasik. Tdk ada bangunan tinggi spt ciri2 kota metropolitan??? Cuma ada pertokoan 2 atau 3 lantai saja. Tetapi di sini jalan rayanya lebar2, bisa sampai 5 jalur mobil.
Hari itu, saya niatkan pergi ke pusat perbelanjaan atau mall yg ada dkt hotel saya menginap. Sesampainya di tempat tujuan saya, namanya Dhahran Mall, jam sudah menunjukkan pukul 3 sore, saya terkaget2 ketika sampai di mall tersebut, kenapa toko2 pada tutup? Trs orang2 pada sepi? Apa jam saya salah kali ya? Setelah celingak celinguk ke sana kemari, akhirnya saya melihat tulisan di dkt pintu masuk, ternyata toko2 baru buka jam 4 sore. Alamak, pantesan tutup semua. Ternyata jam bukanya pagi dr jam 9 – 11, sore buka jam 4 – 6, lalu dilanjutkan jam 8 – 12 mlm. Wah baru saya teringat perkataan teman di kantor, kalau di Saudi jam waktunya solat semua aktifitas harus tutup, termasuk toko2. Hmmm, singkat kata saya putuskan menunggu sampai jam 4 di dpn mall.
Jam 4 tepat toko2 mulai buka, saya pun akhirnya bisa melihat suasa kehidupan ekonomi disini. Pengamatan unik yg saya temukan adalah ternyata di Saudi tdk semua pekerja adalah orng Filipina, India atau Pakistan. Ada bbrp toko yg jaga ada adalah orng Saudi lokal. Hmm, pemandangan yg aneh, setau saya di negara2 timur tengah umumnya pekerja di toko2 adalah pendatang, spt kalo kita lihat di Qatar, dubai atau Abu Dhabi (cerita ttg Qatar akan di posting menyusul). Di karenakan penduduk lokal tdk bersedia di gaji kecil, mereka lebih memilih pekerjaan yg mumpuni. Kalau pembaca perhatikan di negara2 timur tengah tdk ada penduduk lokal yg jd cleaning service atau pekerjaan gaji kecil lainnya. Fakta yg kontradiktif dgn apa yg diceritakan supir taksi kemaren lalu, bahwa orang Saudi kebanyakan pemalas. Sungguh semakin penasaran saya dgn apa yg saya amati selama ini, apakah jawaban dr fakta2 di lapangan?
Sambil terngiang ngiang dgn semua pertanyaan tadi, saya putuskan utk kembali pulang ke hotel, di karenakan besok harus kembali bekerja.
Bersambung...

No comments:

Post a Comment